Yesus melayani bukan karena motivasi materi

Ada opini umum dalam lingkungan pelayanan Kristiani, bahwa ketika seorang Pendeta atau gembala jemaat melakukan kunjungan hanya kepada orang-orang tertentu seperti orang-orang yang kaya dan memiliki pengaruh dalam gereja, maka para gembala itu dianggap hanya “mengejar materi”.  Opini tersebut bisa benar, bisa juga tidak.  Mengapa?  Karena tidak selalu orang yang melayani orang kaya dianggap sebagai materialistic.  Namun mungkin ada oknum-oknum hamba Tuhan yang memang motivasinya adalah materi, sehingga kalau dengan jemaat yang kaya diperlakukan seperti raja.

Nah, untuk memahami hal ini lebih dalam lagi, ada baiknya kita belajar dari tokoh sentral umat Kristen yaitu Yesus Kristus.  Apa dan bagaimana Ia melakukan pelayanan selama Ia masih ada di dunia, patut ditiru oleh para hamba Tuhan masa kini.

Mari kita bersama-sama membuka Alkitab dari Lukas 19:1-10, saya akan membacakannya bagi saudara:

“Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.

Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya. Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: “Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu.” Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: “Ia menumpang di rumah orang berdosa. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: “Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya: “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Saudara, dari kisah ini, kita menemukan seorang yang bernama Zakheus yang tinggal di kota Yerikho.  Pekerjaannya sebagai kepala Pemungut Cukai/pajak.  Ia bekerja bagi pemerintahan Romawi yang pada masa itu menguasai Eropa, Afrika dan Asia.  Dan Israel menjadi salah satu wilayah jajahannya.  Dan Zakheus ini dianggap sebagai “antek” penjajah Romawi.  Zakheus adalah orang yang kaya.  Saudara, Zakheus ini bukan orang biasa.  Ia adalah orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Nah orang yang seperti Zakheus ini dijauhi oleh orang Yahudi karena dianggap penghianat bangsa.  Zakheus dianggap sebagai orang jahat, orang berdosa dan dibenci orang Yahudi karena sikapnya yang mengambil pajak lebih dari yang ditetapkan oleh Pemerintahan Romawi.

Saudara, rasanya beralasan jika orang menjauhi Zakheus, namun bagaimana sikap Yesus terhadap orang seperti Zakheus ini?  Setelah Ia menyembuhkan seorang buta yang duduk di pinggir jalan, dalam perjalananNya menuju kota Yeriko, Ia bertemu dengan Zakheus yang kebetulan ada di atas pohon ara.  Tentu sangat aneh dan tidak wajar seorang Kepala Pemungut pajak, seorang yang kaya rela naik ke atas pohon hanya ingin melihat seperti apakah Yesus itu.  Ketika Yesus sampai ke dekat pohon ara tersebut, Yesus tidak meneruskan perjalanannya.  Sebaliknya Ia melihat ke atas dan menyuruh Zakheus turun.  Saat itu, Zakheus pasti terkejut karena, Yesus memanggilnya buka sebutan,”hey bung  atau hey mas” melainkan Yesus memangil namanya,”Zakheus”

Saudara, Yesus tentu tentu sangat tahu siapakah Zakheus.  Yesus tahu nama Zakheus sekali pun belum pernah berkenalan sebelumnya.  Yesus juga tahu bahwa Zakheus adalah orang kaya.  Namun bukan karena itu ia mengistimewakan Zakheus di bandingkan dengan orang lain.  Contohnya, Ia tidak menumpang di rumah orang buta yang disembuhkan itu, melainkan Yesus menumpang di rumah Zakheus.  Apakah Yesus seorang yang mencari materi dalam pelayananNya?  Apakah Yesus merasa kalau ke rumah Zakheus maka mendapatkan hidangan yang lebih banyak dan enak jika di bandingkan ke rumah seorang pengemis buta?  Bukan Karena itu.  Yesus datang ke rumah Zakheus bukan karena kedudukan dan kekayaan Zakheus.  Sebaliknya, Yesus datang dengan tujuan yang mulia yaitu untuk membawa Zakheus ke jalan yang benar.  Itulah sebabnya ketika Zakheus berkata,” Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.”

Maka Yesus berkata kepada Zakheus:”Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Saudara itulah motivasi Yesus dalam melakukan pelayanan.  Ia tidak membeda-bedakan.  Pelayanan yang dilakukan kepada siapa pun dilakukan dengan hati yang murni.  Dan tidak ada motivasi untuk mendapatkan keuntungan dari orang yang dilayaniNya

Kemurnian hatiNya dalam melayani menyebabkan Ia tidak pernah kuatir dengan berbagai omongan orang lain.  Karena Ia tahu bahwa tujuanNya adalah orang-orang yang tersesat di bawa kembali ke jalan yang benar.

Pdt. Yohanes Madhu

Ketua BPH YTWR

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *