Iri Hati, bagaimana menghindarinya?
Saudara, kalau kita berbicara iri hati tentu kita akan sepakat bahwa iri hati adalah penyakit lama yang susah diobati atau dihilangkan. Dari anak anak , sampai manula semua bisa iri hati. Iri hati memang tidak memilih usia, jenis kelamin, dan juga status seseorang. Iri hati akan menghinggapi siapa saja. Iri hati memang gampang sekali muncul dalam hati seseorang dan bila iri hati dipelihara pasti akan menghasilkan perbuatan yang tidak baik yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Kalau kita sering menonton sinetron kita tahu bahwa banyak kisah iri hati yang diangkat atau dijadikan tema. Iri hati yang terjadi diantara tetangga. Iri hari diantara anak anak. Iri hati diantara istri pertama dan istri kedua dan lain sebagainya. Dan kita semua tahu bahwa iri hati bukanlah sikap yang baik yang ahrsu kiat miliki dan pertahankan dalam hidup kita.
Firman Tuhan mengatakan:
“Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang.”
“Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segalam macam perbuatan jahat.”
Saudara, Firman Tuhan yang baru kita dengarkan sudah terbukti dalam kehidupan manusia. Iri hati memang tidak bermanfaat dan tidak menguntungkan buat siapa saja. Iri hati akan membuat jiwa raga kita sakit. Ada ribuan kisah yang tidak baik tentang iri hati ini. Anda masih ingat kisah anak Adam dan Hawa yang bernama Kain. Kain iri kepada adiknya Habil karena persembahan Habil diterima oleh Tuhan sedangkan persembahan Kain tidak. Kain iri kepada Habil dan rasa iri itu telah membuahkan pembunuhan, Kain akhirnya membunuh Habil karena iri. Masih ada lagi kisah lainnya dalam Alkitab tentang iri Hati. Kisah Yusuf dan saudara saudara saudaranya. Kisah ini juga sangat terkenal. Yusuf dibenci dan dianiaya oleh saudara saudaranya karena saudara saudaranya iri terhadap Yusuf yang lebih dikasihi oleh orang tuanya. Saudara saudara Yusuf kemudian berniat membunuh Yusuf tetapi urung dilakukan, Yusuf tidak jadi dibunuh tetapi dianiaya dan dijual sebagai budak. Kisah Kain dan saudara saudara Yusuf tadi membuktikan bahwa iri hati bisa melahirkan perbuatan jahat dan perbuatan jahat tentu tidak menguntungkan bagi siapa saja.
Dan tentu saja anda dan saya tidak ingin memelihara iri hati dalam hidup kita. Kita sudah tahu dan sudah paham sekali bahwa iri hati tidak menguntungkan hidup kita. Kita juga sudah paham bahwa iri hati hanya akan menimbulkan perbuatan dosa yang harus kita mempertanggung jawabkannya. Kita bisa saja mendekap di penjara atas perbuatan jahat kita karena iri hati. Dan kita pasti ingin dijauhkan dengan iri hati. Tetapi bagaimana mengatasinya?
Saudara, mungkin sebelum kita berbicara mengenai bagaimana menghindari iri hati kita akan berbicara dulu tanda tanda munculnya iri hati itu seperti apa? iri hati muncul bila seseorang tidak puas terhadap diri sendiri karena melihat keadaan orang lain lebih baik. Iri hati mulai muncul ketika seseorang tidak tahan melihat kelebihan orang lain. Dan iri hati mulai muncul apa bila seseorang berduka cita melihat keberhasilan orang lain dan berduka cita melihat kegagalan orang lain. Jadi bila kita tidak suka bila ada orang lain lebih baik atau lebih sukses dari kita , iri hati mulai muncul. Dan bila kita juga suka sekali membanding banding bandingkan diri kita dengan orang lain, kita juga harus waspada karena iri hati akan mulai muncul. Nah itulah tanda tanda mulai munculnya iri hati, bila kita waspada dan kemudian menghentikannya maka iri hati tidak akan berkembang dan tidak menimbulkan masalah buat kita dan buat orang lain.
Namun saudara, bila iri hati itu kita kembangkan dan kita pelihara terus maka iri hati akan menimbulkan perbuatan dosa di antaranya ialah
1.Orang yang iri akan senang melihat kejatuhan atau kegagalan orang yang membuat ia iri.
Kesalahan umum yang dilakukan oleh iri hati ialah sutu kesenangan bila melihat atau membayangkan saingannya jatuh atau gagal atau senang kalau saingannya kena marah, atau bahwa orang tidak senang kalau mendengar keberhasilannya atau mendengar dia dipuji, jadi kalau ada kesempatan akan mencari cara untuk menjatuhkan atau membuat gagal orang yang membuatnya iri tadi.
2. Iri hati bisa juga menimbulkan sikap berdiam diri, tidak mau tahu akan kebajikan dan kebaikan yang dilakukan orang lain. Orang yang Iri tidak sanggup mengucap syukur atas keberhasilan atau kelebihan orang lain.
3. Orang yang iri hati memiliki keinginan besar mengetahui cacat cela orang lain. Orang yang iri akan berusaha sekuat tenaga mencari kelemahan atau kekurangan dari saingannya. Setelah menemukan kekurangan dan kelemahannya maka ia akan menjelek-jelekkan orang yang membuatnya iri dan sanggup menyebarkan fitnah. Iri hati juga bisa menimbulkan perpecahan dan persaingan yang tidak sehat karena akan terjadi saling menjatuhkan dan saling sikut.
Melihat akibat iri hati yang buruk itu maka iri hati tidak diperbolehkan oleh Tuhan. Firman Tuhan mengatakan:
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
Jadi bila kita membesarkan iri hati atau mengembangkan iri hati maka kita
melawan kebijaksanaan dan perintah Tuhan.
Kita tahu bahwa Tuhan yang memberikan segala sesuatu yang baik kepada tiap orang, baik itu bakat-bakat, karunia-karunia, kebaikan, berkat, dsb. Tuhan bebas memberikan anugerah-anugerahnya kepada setiap pribadi. Orang yang iri hati justru tidak menyadari hal itu bahkan melawan kebebasan dan kebijaksanaan Tuhan dalam memberikan anugerah-anugerahNya kepada setiap orang, juga kepada orang yang membuat dia iri. Contoh yang jelas dalam Kitab Suci : dalam cerita Kain dan Habel , juga dalam kisah Yusuf dan saudara saudaranya. Itulah kisah kisah iri hati yang berakhir tragis karena iri hati bisa menghasilkan pembunuhan.
Bila Iri hati kita kembangkan dan melahirkan perbuatan jahat maka melawan cinta kasih Tuhan. Tuhan mengasihi setiap orang dan Tuhan juga memberkati setiap orang dengan kelebihan dan keberhasilan , jadi bila kita iri kepada orang yang berhasil dan orang yang memiliki apa yang tidak kita miliki maka kita melawan kasih Tuhan.
Nah saudara, iri hati sama sekali tidak menguntungkan kita sebaliknya iri hati merupakan dosa karena kita melanggar perintah Tuhan dan akibat dari dosa adalah hukuman belaka. Lalu bagaimana kita bisa melenyapkan iri hati dalam hidup kita agar kita tidak berdosa kepada Tuhan.
Saudara, iri hati adalah perbuatan yang melanggar perintah Tuhan dan kita semua sudah tahu tetapi tidak mudah membuang iri hati dalam hati kita. Walau tidak mudah iri hati harus dibuang dari dalam hati kita. Mari kita membaca firman Tuhan yang mengatakan dari mana datangnya iri hati.
Jika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran!
Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan.
Sebab di mana ada iri hati dan mementingkan diri sendiri di situ ada kekacauan dan segala macam perbuatan jahat.
Tetapi hikmat yang dari atas adalah pertama-tama murni, selanjutnya pendamai, peramah, penurut, penuh belas kasihan dan buah-buah yang baik, tidak memihak dan tidak munafik.
Dan buah yang terdiri dari kebenaran ditaburkan dalam damai untuk mereka yang mengadakan damai.
Saudara, jelas sekarang bahwa iri hati itu berasal dari hawa nafsu manusia dan setan setan atau iblis. Oleh sebab itu tidak mudah untuk melawannya. Kita tidak akan mampu melawan iblis dengan kekuatan diri kita sendiri kita membutuhkan Tuhan. Mari kita baca nasihat Firman Tuhan untuk melawan iblis. Firman Tuhan mengatakan:
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.”Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!
Saudara, kasih karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan lebih besar dari kekuatan iblis dan kasih karunia Tuhan itu diberikan kepada orang orang yang rendah hati. Orang rendah hati adalah orang yang tunduk kepada Tuhan. Iblis akan lari dari pada kita bila kita tunduk kepada Allah. Iblis akan lenyap dari hati kita bila kita taat dan tunduk kepada Tuhan. Karena hanya Tuhan yang sanggup melawan iblis. Bila kita tunduk kepada Tuhan maka roh Tuhan akan mendiami hati kita. Dan buah roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelamah lembutan dan penguasaan diri.
Saudara, mari kita bersyukur kepada Tuhan bila dalam hati kita tidak ada iri hati, dan marilah kita tunduk kepada Tuhan bila selama ini kita selalu iri hati kepada orang lain bahkan kita banyak melakukan dosa karena iri hati itu. Berdoalah kepada Tuhan mohon agar Tuhan menyingkirkan iri dari hati anda. Teruslah tunduk kepada Tuhan karena dengan Tunduk kepada Tuhan hati anda akan dipenuhi roh Tuhan dan roh Tuhan akan mengalahkan iblis. Bila iblis sudah dikalahkan dan diusir dari hati anda maka hidup anda akan menghasilkan buah roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelamah lembutan dan penguasaan diri.
Jangan biarkan anda dipimpin oleh iblis yang membawa anda kepada dosa, iblis tidak akan membawa kita ke tempat yang membahagiakan sebaliknya iblis akan membawa kita kepada kehancuran. Iri hati akan terus tinggal di hati anda dan akan melahirkan perbuatan dosa. Perbuatan dosa hanya akan membawa kita kepada hukuman dan penyiksaan. Jadi pilihlah tunduk dan taat kepada Tuhan. Tuhan akan selalu dekat dengan anda bila anda tunduk kepada Tuhan. Bila Tuhan dekat dengan anda maka anda kan dilindungi dari serang iblis.
Mari kita berdoa
Tuhan bapa kami yang ada di surga, kami datang kepada Mu untuk mohon ampun karena selama ini kami sudah menyimpan iri hati dan dengki. Kami mohon Tuhan juga menolong kami untuk membuang segala bentuk iri hati dan dengki agar hidup kami selalu ada damai. Sekali lagi Tuhan ampunilah kami, di dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin