Umum

Mendengar Radio dan Merasakan Berkat Tuhan

Dalam hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari, tidak banyak yang mampu menenangkan hati dan memberikan kekuatan rohani, terutama di tengah tantangan yang datang tanpa henti. Bagi Ibu Yasmiati, seorang ibu rumah tangga berusia 54 tahun yang juga berjualan di salah satu Sekolah Dasar di Blitar, radio menjadi saluran berkat yang tak tergantikan.

Sejak mendapatkan sebuah radio dari Ibu Ester, pengelola radio Gratia Blitar, Ibu Yasmiati menemukan sesuatu yang baru dalam kesehariannya. Radio yang awalnya hanya dianggap sebagai alat pemutar musik atau sumber berita, kini menjadi teman setia yang menemani saat ia mengurus rumah dan melayani pembeli di sekolah. Namun, lebih dari sekadar hiburan, radio Gratia memberikan lebih dari yang ia bayangkan.

Radio: Sumber Kekuatan dan Penghiburan

Setiap kali Ibu Yasmiati menyalakan radionya, ia merasakan kehangatan yang berbeda. Berbagai program rohani yang disiarkan oleh radio Gratia bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga menjadi pesan Tuhan yang berbicara langsung ke hatinya. “Selama mendengar, saya merasa diberkati dan dikuatkan secara rohani,” ujar Ibu Yasmiati dengan penuh syukur.

Setiap hari, ia disuguhi firman Tuhan, lagu-lagu rohani, dan kesaksian yang memperkuat imannya. Dalam keheningan malam, ketika anak-anaknya sudah terlelap, Ibu Yasmiati kerap kali merenungkan firman Tuhan yang ia dengar dari radio. Hal ini membuatnya semakin yakin bahwa Tuhan selalu hadir di setiap aspek hidupnya, memberikan kekuatan dan penghiburan di saat ia membutuhkannya.

Kerinduan untuk Melayani Tuhan

Mendengarkan radio secara rutin telah menumbuhkan kerinduan yang mendalam dalam hati Ibu Yasmiati untuk melayani Tuhan. Namun, kerinduan tersebut tidak lepas dari pergumulan pribadi. “Saya ingin melayani Tuhan, tapi terkendala karena saya tidak pandai dalam berbicara,” ungkapnya dengan nada rendah hati. Meski demikian, tekadnya untuk melayani tidak pernah pudar. Ia percaya bahwa Tuhan akan membuka jalan baginya untuk bisa melayani, meski dalam cara yang sederhana sekalipun.

Doa dan Harapan

Di tengah pergumulannya, Ibu Yasmiati tak lupa memanjatkan doa bagi keluarganya. Dengan penuh harap, ia memohon agar imannya dan keluarganya semakin dikuatkan. “Orang tua saya sedang sakit, dan saya berharap Tuhan memberikan kesembuhan. Menantu saya baru saja menerima Tuhan Yesus, dan saya berdoa agar ia mau ke gereja,” katanya. Selain itu, Ibu Yasmiati juga memiliki harapan besar bagi anak keduanya yang belum mendapatkan pekerjaan, serta untuk kesehatan dirinya dan suaminya. Ia juga berharap agar suaminya mau aktif ke gereja bersama-sama.

Dalam perjalanan imannya, radio telah menjadi jembatan yang menghubungkan Ibu Yasmiati dengan Tuhan, memberinya kekuatan dan harapan. Melalui suara yang hadir di udara, ia merasa bahwa Tuhan selalu ada, mendengar setiap doanya, dan memberi kedamaian yang ia butuhkan. Bagi Ibu Yasmiati, radio bukan hanya media komunikasi, tetapi juga sarana Tuhan untuk bekerja dalam hidupnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *