Kasih Tuhan Nyata Dalam Hidupku
Kisah Pendengar dari Ibu HD – Solo
Saya menjadi Kristen sejak lahir. Lahir September 1963, tinggal di kota Solo. Kami dari keluarga Kristen turun temurun . Mendengarkan renungan Bahasa Jawa bagi saya , sungguh luar biasa. Apa yang menyebabkan saya sangat tertarik dengan renungan Bahasa Jawa, karena saya jemaat GKJ yang tentunya sering menggunakan Bahasa Jawa dalam pelayanan. Adanya renungan Bahasa Jawa yang bisa saya dengar lewat radio saya sangat terbantu sekali dalam pelayanan . Juga sangat berdampak pada iman saya , yang saya rasakan penyertaan Tuhan sungguh luar biasa bagi saya dan keluarga. Sampai hari ini saya selalu mendengarkan siaran rohani bahasa Jawa lewat Radio Imanuel – Solo.
Selama pandemi Ibu DH sungguh merasakan kasih dan pertolongan Tuhan nyata meski beliau dan keluarga ada di situasi yang sulit. Berikut kisahnya:
Saya pelayanan di bidang “Pangruktilaya” (pelayanan kematian). Sebelum pandemi jika memandikan jenazah tidak ada beban dan santai saja tetapi ketika pandemi datang kami satu tim juga merasa was-was. Namun berkat penyertaan Tuhan selama pandemi kami tetap bisa melayani pangruktilaya dengan baik tentunya tetap mematuhi prokes. Itu semua atas anugerah Tuhan saja.
Pada bulan Desember menjelang Natal , ujian datang dalam keluarga kami. Tepatnya pada 13 Desember 2020 kakak ipar saya yang rumahnya bersebelahan dengan saya dinyatakan positif covid. Untuk itu harus dikarantina di Rumah Sakit. Kami, keuarga dekat yang kontak langsung dengan beliau dianjurkan untuk swab. Puji Tuhan kami sekeluarga negatif. Belum genap seminggu , adik kandung saya juga dinyatakan positif covid . Nangis dan terus nangis rasanya saya berfikir “Kok Tuhan tidak ada pada waktu itu. Adik saya positing dan juga harus masuk RS”. Kami pun keluarga yang lain harus swab lagi, dan Puji syukur kepada Tuhan, kami dinyatakan negative.
Tak berhenti disitu, adik yang jadi pendeta rumah gandeng dengan saya , dinyatakan positif suami istri. Sungguh saat itu saya tidak dapat berpikir jernih. Kejadian yang tak mudah ini kami alami sampai bulan Januari 2021. Seiring dengan waktu kami sekeluarga dapat merasakan dan mensyukuri bagaimana penyertaan Tuhan saya dan khususnya keluarga yang terpapar covid. Puji Tuhan saat ini semua sdh diberkati dengan kesembuhan. Doakan satu adik saya yang bernama Setyo Harnadi yang masih harus menjalani perawatan cuci darah seminggu.
Dan berikut satu kesaksian lagi Ibu DH yang disampaiakan kepada kami, Tim YTWR:Dalam menjalani pelayanan setiap pagi saya suka naik sepeda dengan tujuan utama bezuk saudara-saudara seiman yang sudah sepuh/jompo maupun jemaat yang mengalami kelemahan fisik yang cukup lama. Mereka rindu didoakan diajak memuji Tuhan bersama, mereka suka curhat. Saya melakukan itu dengan sukacita, mendoakan mereka tanpa ada beban dihati ini. Saya sungguh merakan kasih Tuhan luar biasa dalam hidup saya ketika melihat orang-orang yang sudah tidak dapat lagi bergerak dengan leluasa karena usia. Saya bersyukur karena firman Tuhan yang saya pahami memberikan hati untuk melayani.