Umum

HIDUP YANG ANTUSIAS

Oleh: Pdt. Yohanes M.Madhu, S.Th.,M.M

      Salah satu ciri seseorang memiliki antusias dalam hidupnya adalah adanya sikap yang selalu semangat.  Semangat dapat dilihat dari caranya berbicara yang selalu positif, mimik wajah yang senang, gembira, menyambut orang dengan ramah, selalu memberi salam kepada orang orang di sekitarnya. 

      Apakah antusias itu hanya sebatas gembira, ramah atau ada yang lainnya?  Surat Roma 12:11, dituliskan,” ”Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan”.  Dalam konteks ini, maka kita menemukan apa sebenarnya makna dari antusias itu. Sangat menarik untuk diperhatikan, ternyata Paulus mengkontraskan sikap yang malas (okneros) dengan sikap yang menyala nyala/semangat ( Zeo-Yunani). Zeo sendiri memiliki makna: kuat, keras dan sungguh sungguh atau tidak membeku melainkan meleleh menjadi cair akibat pemanasan. Dengan demikian, makaantusias dapat bermakna sebuah usaha mempertahankan stabilitas emosi positif dengan tetap berfokus pada tujuan mulia (hal hal yang baik),  sekalipun banyak gangguan, godaan, banyak hal yang melemahkan semangat kita. Dalam Surat Yakobus 1:12, dituliskan,”Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia. 

      Seperti apa kekuatan dan pengaruh antusias ini pada pribadi kita dalam menjalani kehidupan? Antusias memiliki peran yang sangat besar dalam hidup karena akan  membuat seseorang selalu semangat dalam bekerja, mampu mengalahkan rasa enggan, rasa putus asa, rasa tidak ada harapan, melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda (selalu optimis), dan semuanya itu harus didasari pada tujuan tujuan yang mulia/baik. Ibarat bensin bagi motor, atau bahan bakar.  Antusias akan membuat seseorang pantang menyerah, selalu memiliki mindset yg positif bahwa saya pasti bisa, bahwa Tuhan bersama saya, dll.   Dalam Amsal 23:18 dituliskan,” Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.  Dalam Matius 9:20-22 dituliskan,” ”Pada waktu itu seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan maju mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jumbai jubah-Nya.

Karena katanya dalam hatinya: “Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh. Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: “Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau.” Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu”.  Bagian ini memberikan penjelasan bahwa antusias akan membuat seseorang berhasil dalam hidupnya, sekalipun secara akal sehat manusia mustahil.  Antusias mengubah yang tidak mungkin menjadi mungkin.

     Antusias itu memang sangat penting, namun ada juga orang yang tidak antusias hidupnya. Apa yang menyebabkan seseorang tidak antusias dalam menjalani kehidupan?  Beberapa faktor yang menyebabkan seseorang tidak antusias dalam hidupnya. I Raja raja 19:4, dituliskan,” ”Tetapi ia sendiri masuk ke padang gurun sehari perjalanan jauhnya, lalu duduk di bawah sebuah pohon arar. Kemudian ia ingin mati, katanya: “Cukuplah itu! Sekarang, ya TUHAN, ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku.  Merasa diri tidak berguna, merasa diri gagal adalah penyebab seseorang tidak antusias menjalani hidup ini. Dalam I Raja raja 19:10, dituliskan,” ”Jawabnya: “Aku bekerja segiat-giatnya bagi TUHAN, Allah semesta alam, karena orang Israel meninggalkan perjanjian-Mu, meruntuhkan mezbah-mezbah-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu dengan pedang; hanya aku seorang dirilah yang masih hidup dan mereka ingin mencabut nyawaku.  Merasa seorang diri, merasa kesepian dan seolah olah tidak ada yang mendukung adalah faktor lainnya yang menyebabkan seseorang tidak antusias menjalani kehidupan ini. Mazmur 73:2-5, ”Tetapi aku, sedikit lagi maka kakiku terpeleset, nyaris aku tergelincir. Sebab aku cemburu kepada pembual-pembual, kalau aku melihat kemujuran orang-orang fasik. Sebab kesakitan tidak ada pada mereka, sehat dan gemuk tubuh mereka; mereka tidak mengalami kesusahan manusia, dan mereka tidak kena tulah seperti orang lain”dituliskan,” Merasa hidup ini tidak adil, adanya perasaan cemburu adalah faktor lainnya yang menyebabkan seseorang tidak antusias menjalani kehidupan ini.

      Berdasarkan paparan diatas, maka sejatinya menjadi antusias adalah hal penting dalam hidup orang percaya.  Mengapa?  Karena hidup ini adalah anugerah Tuhan maka harus dijalankan dengan selalu untuk kemuliaanNya. Hidup yang antusias adalah cara hidup baru bagi percaya karena kita telah ditebus oleh Kristus dan memiliki pengharapan yang pasti di dalam Kristus.

      Bangunlah sikap antusias anda dengan cara selalu mengingat bahwa hidup ini milik Tuhan, dan hidup anda berguna bagi tujuan tujuan-Nya (Kolose 2:20).  Kerjakan segala sesuatu untuk Tuhan bukan untuk manusia (Kolose 3:23-24).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *