HIDUP YANG MERDEKA
Oleh: Pdt. Yohanes M.Madhu S.Th
Bulan Agustus sebagai momentum special bagi Bangsa Indonesia karena pada bulan Agustus diperingati sebagai hari kemerdekaan 17 Agustus 1945. Kemerdakaan berkaitan dengan kebebasan dari tekanan, penjajahan yang menyebabkan rakyat Indonesia tidak dapat mengatur hidupnya sendiri.
Kemerdekaan juga berkaitan dengan kelepasan dari hal hal yang mengikat, membelenggu seperti dosa. Orang yang dibelenggu oleh dosa, membutuhkan kebebasan, kelepasan agar dapat menjalani hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.
Apa itu belenggu Dosa?
Belenggu adalah adalah ikatan yang terjadi pada manusia yang menyebabkan manusia tidak mampu bergerak dengan bebas. Ikatan adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang mengikuti kehendak yang mengikat. Sedangkan dosa dimaknai sebagai “tidak mencapai sasaran” Artinya, manusia dalam segala pikiran, perkataan, perasaan, Tindakan tidak mencapai sasaran yang telah ditetapkan oleh Allah.
Dalam Alkitab ada kisah tentang seseorang yang bernama Simon, yang ingin memberikan uang agar mendapat kuasa seperti Paulus. Tentu motifnya adalah keuntungan pribadi. Hal ini karena Simon “terjerat kejahatan”, terjemahan Alkitab Versi Borneo menuliskan “terbelenggu dosa. Dalam Kisah Rasul dicatat sebagai berikut,” Sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan “ (Kis 8:23)
Simon mewakili hati manusia yang terbelenggu oleh dosa, bahkan hatinya dikatakan seperti empedu yang pahit karena telah terjerat dalam kejahatan. Ketika manusia terjerat oleh dosa, maka manusia hidup dalam hawa nafsu, kepahitan dan selalu memikirkan keuntungan diri sendiri.
Kehidupan yang sedemikan itu adalah gambaran kehidupan orang yang belum dimerdekakan oleh Kristus. Bagaimana hidup orang sebelum dimerdekakan?. Kitab Suci memberikan bebrapa catatan antara lain:
- Sesat
“Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri” (Yesaya 53:6a)
- Memberontak
“Katakanlah kepada kaum pemberontak, yaitu kaum Israel: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Cukuplah perbuatan-perbuatanmu yang keji itu, hai kaum Israel” (Yehezkiel 44:6)
- Tidak menghormati Allah
“Seorang anak menghormati bapanya dan seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?” (Mal.1:6)
Kenapa manusia di belenggu oleh dosa
- Manusia menjadi bodoh
“Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap” (Roma 1:21)
- Manusia mencintai kegelapan
Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat” (Yohanes 3:19)
- Perasaan tumbul
“Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran” (Efesus 4:19)
Orang yang dibelenggu oleh dosa, adalah orang orang yang tidak merdeka. Karena itu, perlu ada Pribadi yang memerdekakan. Dalam Surat Galatia 5:1, dituliskan,” Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Usaha manusia untuk merdeka adalah usaha yang sia sia. Kristuslah yang telah memerdekakan dan memberikan kelepasan bagi setiap orang yang percaya kepada-Nya.
Jika manusia sudah dimerdekakan oleh Kristus, maka mereka wajib memiliki cara hidup yang berbeda. Galatia 2:19-20 menjelaskan bahwa,”aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus; namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku”
Beberapa sikap yang benar yang perlu dimiliki oleh orang percaya sebagai orang yang sudah dimerdekakan antara lain
- Memiliki cara pandang yang benar bahwa: “aku telah mati”
Merupakan sudut pandang yang benar berdasarkan kebenaran bahwa setiap orang sejatinya telah mati karena dosa. Kitab Suci menjelaskan bahwa, “Upah dosa adalah maut” (Roma 3:23a).
- Menyadari bahwa,”aku telah disalibkan dengan Kristus”
Disalibkan dengan Kristus adalah sebuah kebenaran bahwa Ketika seseorang percaya kepada Kristus, maka ia telah disalibkan bersama dengan Dia. Disalibkan adalah sebuah proses mematikan kedagingan bukan menggunakan kekuatan sendiri, namun Kristus.
- Menjalani sebuah kehidupan dalam IMAN kepada Kristus dari waktu ke waktu.
Kehidupan Kristen adalah kehidupan karena anugerah, karena itu dalam menjalaninya membutuhkan tuntunan-Nya karena,” aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.