Umum

Tidak Cukup Hanya Setia

Oleh: Pdt. Yohanes M.Madhu, S.Th.,M.M

      Apa yang diingin dari seseorang berkaitan dengan menjaga sebuah hubungan? KESETIAAN!. Dalam Kitab Amsal 19:22, tertulis,” Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang miskin dari pada seorang pembohong.”  Dalam Versi KJV, Amsal 19:22, diterjemahkan,” The desire of a man is his kindness: and a poor man is better than a liar.  Jika mempergunakan 2 terjemahan ini, baik Bahasa Indonesia dan KJV, maka ada dua hal yang dikontraskan yaitu antara Kesetiaan dan Pembohong, Kindness dan a liar. Dalam Bahasa Ibrani, Kata,’Kindness’ mempergunakan kata ‘Hesed’ yang memiliki makna kebaikan dan kesetiaan.  Contoh yang Alkitab berikan terdapat dalam I Samuel 20:15,”Janganlah engkau memutuskan kasih setiamu terhadap keturunanku sampai selamanya. Dan apabila TUHAN melenyapkan setiap orang dari musuh Daud dari muka bumi’.  Persahatan Yonatan dan Daud adalah persahabatan yang diikat oleh unsur Kesetiaan.  Mereka menunjukan bahwa kesetiaan akan menjadi bagian penting dalam perjalanan hidup mereka. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan arti kesetiaan sebagai keteguhan hati; ketaatan (dalam persahabatan perhambaan); kepatuhan.

      Kita sepakat berdasarkan Firman Tuhan bahwa kesetiaan adalah sifat yang diharapkan atau diinginkan.  Namun apakah cukup hanya setia?  Kitab Wahyu, memberikan pemaparan tentang kondisi Jemaat yang ada di kota Pergamus.  Dalam Kitab wahyu 2:12-13 “Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan bermata dua: Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.  Sangat menarik untuk disimak bahwa Jemaat pergamus ada di tengah tengah kota tempat tahta Iblis.  Mempelajari sejarah, sangat menarik bahwa kota Pergamus adalah kota yang penuh dengan penyembahan kepada ilah ilah.  Dan tentu kondisi ini adalah hal yang wajar pada masa itu.  Namun yang patut dicatat bahwa di Kota Pergamus, ada ilah yang bernama Aesculapius atau Asclepius.  Asclepius dipercaya sebagai juru selamat, penyembuh, dan pemelihara. Asclepius adalah dewa penyembuhan dan kesehatan.  Asclepius dilambangkan dengan ular yang melilit pada tongkat.  Simbol ini sekarang digunakan dalam dunia kedokteran sebagai lambang kesembuhan.  Kita dapat bayangkan bahwa Jemaat Pergamus berada dalam situasi penyembahan kepada ilah lain yang mereka sebut juga sebagai juruselamat, penyembuh dan pemelihara.  Dalam Yesaya, Mesias dicirikan sebagai berikut,” Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat (Yesaya 29:18).  Bahkan dalam Yesaya 43:11, dituliskan,” Aku, Akulah TUHAN dan tidak ada juruselamat selain dari pada-Ku. Tentu apa yang di alami oleh Jemaat Pergamus tidaklah mudah.  Mereka setiap hari harus mempertahankan imannya di tengah tengah masyarakat yang menolak Kristus sebagai Juruselamat dan penyembuh.  Mereka menunjukan bahwa mereka juga memiliki juruselamat dan penyembuh yaitu Asclepius.   Itulah sebabnya, Tuhan menyatakan bahwa mereka, ”tidak menyangkal imanmu kepada-Ku”.  Sebuah pujian yang diberikan langsung oleh Tuhan Yesus.  Jemaat Pergamus dikategorikan jemaat yang setia dan loyal kepada Tuhan.  Mereka tetap berpegang kepada iman yang benar sekalipun berada dalam masyarakat yang menolak Kristus.  Kesetiaan mereka mendapat apresiasi dari Tuhan.  Mungkin ketika mendapat pujian ini, jemaat ini merasa senang, bangga.  Namun ternyata tidak berhenti sampai pujian bahwa mereka setia.  Dalam Wahyu 2:14-16, ada tertulis,” Tetapi Aku mempunyai beberapa keberatan terhadap engkau: di antaramu ada beberapa orang yang menganut ajaran Bileam, yang memberi nasihat kepada Balak untuk menyesatkan orang Israel, supaya mereka makan persembahan berhala dan berbuat zinah.  Demikian juga ada padamu orang-orang yang berpegang kepada ajaran pengikut Nikolaus.  Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.  Ternyata, Kesetiaan saja belum cukup.  Tuhan menunjukan beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu berkaitan dengan pengajaran sesat yang menyimpang dari kebenaran Firman Tuhan.  Salah satunya adalah ajaran sesat yang disebarkan oleh Nikolaus.  Siapa Nikolaus? Nikolaus adalah salah seorang jemaat Tuhan pada gereja mula-mula. Alkitab menjelaskan di Kisah 6:5 bahwa Nikolaus adalah seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia, dan ia menjadi jemaat Kristus. Nikolaus adalah seorang pemeluk agama Yahudi yang telah menerima Kristus sebagai Tuhan. Ajaran Nikolaus sangat dibenci oleh Tuhan Yesus. Nikolaus adalah seorang penyesat, karena menyetujui budaya/kebiasaan paganisme. Nikolaus mengajarkan tidak apa-apa beribadah kepada Yesus tetapi juga melakukan tradisi/praktek/budaya paganisme.  Nikolaus setuju dengan Sinkretisme yaitu memadukan ajaran Kristus dan Ajaran yang ada saat itu.  Inilah yang dibenci oleh Kristus.

      Jika demikian, kesetiaan adalah sifat yang diinginkan oleh Tuhan.  Namun dalam hal mengiring Kristus, menjadi setia harus disertai dengan mempraktekan ajaran yang benar berdasarkan Firman Tuhan.  Orang Kristen dilarang mencampur adukan ajaran Kristus dengan ajaran lain, hanya demi sebuah toleransi.  Dengan demikian, ternyata tidak cukup hanya setia, tetapi memegang ajaran Kristus dengan keteguhan hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *